Sabtu, 22 November 2008

NI FOTO Q......


HEEE.........
SEMPET SEMPET NYA FOTO SAMBIL BAWA TOMAT?!


SELESAI BWT persentasi kIMIA

AQ AMA temen2 YANG LAIN fTO2 gTU DECH

Di loRONG......

YAh Bwt kenang2 an setelah LuluS ...... aSTUngkara...


LASKAR PELANGI

NI foto Waktu jalan2 ke pantai...
sekitar jem 7an abizz nonton laskar pelangi....

i miss this situation......

Waktu itu anak2 pa 3 ngerencanain bwt pergi bareng nonton LASKAR pELANGI...
tapi Sedikit yang ikut....

Walau begitu, acaranya tetep seru...
tapi pastinya akan lebih seru lagi klu banyak yang Ikut.......

Hari yang MelelahKAN dan sekalIgus Menyenangkan.........

Rabu, 19 November 2008

Rabu, 29 Oktober 2008


SEkilAS
Malam sunyi ditemani sejuta bintang
Bulan sedang redup, tak mau menampakkan wajah di malam Tilem yang menakutkan
aq sendiri ditemani oleh alat canggih di depan mata
seakan-akan sedang memaksaqu untuk membuat sesuatu

sesuatu yang aq sendiri pun tak tau ingin menulis apa...........
mungkin itu sekilas gambaran
gambaran
situasi yang sedang ada.........

Selasa, 28 Oktober 2008




AJARI AQ KEMBALI

Bila tubuh tak terkusai ruh
air mata ini menjerit
dalam mangkuk malam larut

cahaya menjauh
di luar jejak-jejak orang pergi
mencari-cari Tuhan

Wanita trotoar
kursi emas dan
silsilah benda-benda

oi, sirine melenkingkan sejuta tanya
menjadi sangsi dan sia-sia
dan selruh ruang menutup pintu

membentur kepala penuh
berita politik
bagai tersumbat bara

Wahai penyala siang dan malam
ajari aq kembali membuka
sebelum pintu menutup





GELAS SUNYI

Menawarkan gelas sunyi
Untuk saling isi
geliat daun gugur
tersipu
tubuhmu di keheningan
melayarkan matahari cinta

Lalu mengenang waktu
sebuah album keluarga
saat kau tertunduk bercerita
kekasih yang satu!
seluruhmu
ke kedalaman takterwatas

dan senyum penghabisan itu
mengabadikan cita hawa
yang berlalu dari pintu surga

Jumat, 10 Oktober 2008

Pengalaman saat SMA

KEHANGATAN YANG BERHARGA

Datang pagi pulang petang. Selalu terburu-buru dalam melakukan segala hal. Muka berminyak, kusam dan kering serta tak terawat membuat jijik orang memandang. Rambut yang kering dan tak beraturan kubiarkan begitu saja karena waktu tak mengijinkanku merawatnya. Padatnya kegiatanku membuat diriku menjadi orang yang jarang mengurus diri. Itulah kiranya sekilas gambaran sejak aku mulai menginjakkan kaki di Bumi TRISMA.
Bisikan-bisikan dari teman SMP ku mengatakan kalau MOS di TRISMA identik dengan disiplin yang amat sangat dijunjung tinggi,bentakan-bentakan kakak panitia, hingga hukuman-hukuman ngeri yang menciutkan nyali. Awalnya aku seram mendengar hal itu, namun tekad kuatku untuk bersekolah di trisma membuatku menjadi terus maju dan tak menghiraukan perkataan teman-temanku itu.
Dengan usaha yang keras, aku akhirnya berhasil menempati kursi di TRISMA. Awalnya aku senang karena harapanku terkabul, namun dibalik itu, masih ada suatu tantangan besar yang harus kulalui. MOS di TRISMA adalah sebuah tantangan yang mendidikku menjadi orang yang lebih disiplin tentunya. Awalnya aku geli dan ingin tertawa saat kakak-kakak panitia memahari aku, padahal aku merasa tidak pernah mempunyai salah atau bermasalah dengannya. Itu yang kurasakan saat pra- MOS dilakukan. Tapi semakin hari marah itu semakin menjadi-jadi hingga air mata tak kuasa untuk membendung tangis. Tapi aku berusaha untuk tak memperlihatkan hal itu kepada siapapun,termasuk juga orang tuaku. Dorongan Teman-teman yang ada disekelilingku membuatku tetap bertahan untuk mengikuti MOS yang amat sangat mengerikan ini.
Hari demi hari aku jalani dengan tabah dan sabar karena aku mulai mengerti tujuan MOS yang sebenarnya. hingga sampai akhirnya tiba saat penutupan MOS di Gunung Batur. Hari ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu karena aku sangat ingin pergi ke daerah sejuk melepas pengap yang seminggu ini aku hadapi, walaupun aku tidak ikut mendaki.Kegiatanku di wantilan adalah mempersiapkan tenda bersama teman2 serta kakak-kakak panitia yang tidak ikut mendaki.Malam begitu cepat turun, kegiatan penutupan MOS pun dilakukan. Acaranya begitu meriah dan bisa dibilang sukses. Hingga sampai tiba saatnya untuk tidur. Aku mulai mempersipkan diriku, dan betapa bodohnya diriku karena saat itu aku lupa membawa selimut dari rumah. Benda yang sangat penting dan sangat aku butuhkan saat badanku ini mulai kaku akibat dinginnya tiupan angin malam. Suruhan tidur sudah terdengar di telingaku, hanya berbalut jaket agak tebal, aku pun mencoba untuk tidur.
Tengah malam, aku terbangun karena tak tahan menahan dingin yang membuat kulitku menyusut. Aku tak bisa bangun, karena kaki sudah kaku. Untunglah akhirnya aku mendapat sebuah pertolongan. Seorang temanku yang berbalut sleeping bad akhirnya merelakan kakinya menindih kakiku hingga dingin tidak begitu terasa.
Itulah pengalaman berharga yang pernah saya alami semenjak menginjakkan kaki di Bumi TRISMA ini.


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com . Powered by Blogger